Kamis, 15 Oktober 2020

Blusukan Lihat Rumah Mediterania

Bulan April
Banyak Burung Merpati Terbang Di Mana Mana

Bulan April udara sungguh sejuk di Timur Tengah alasannya ialah peralihan antara isu terkini acuh taacuh ke isu terkini panas. Banyak burung burung merpati yang tiba tiba muncul entah darimana hadirnya. Saat udara sejuk seperti inilah mari aku ajak anda untuk jalan jalan blusukan menyaksikan bentuk bentuk rumah di negara sekitar Laut Mediterania, Laut Merah dan Teluk Persia.

Rumah Mediterania Itu Nggak Ada Atap
Trapesium Dan Genteng

Saya ambil teladan photo photo disini yakni rumah di Manama, Bahrain selaku gambaran saja. Secara lazim bentuk rumah di Bahrain sama saja dengan di Algeria, Tunisia, Lybia, Mesir, Lebanon, Syria, Irak, Kuwait, Saudi dan negara lain di sekitarnya. Developer property Indonesia salah kaprah mencontek design rumah rumah Mediterania ini dan membawanya ke Indonesia.

Meskipun Jendela Kelihatan Banyak
Umumnya Tidak Pernah Dibuka

Jangan membayangkan rumah rumah di sekeliling Laut Mediterania, Laut Merah dan Teluk Persia bentuknya sama mirip rumah rumah di Cluster Mediterania Sentul, Cibubur, Batam atau di kota manapun di Indonesia. Developer dan Arsitek Indonesia yang mendesain rumah rumah di Cluster Mediterania di tanah air tidak pernah menyaksikan sendiri seperti apa bentuk rumah disekitar Laut Mediterania, Laut Merah sampai Teluk Persia.

Fungsi Jendela Untuk Pencahayaan Saja
Tidak Bisa Dibuka Atau Jarang Dibuka

Genteng
Perbedaan menonjol antara rumah Cluster Mediterania di Indonesia dengan di Timur Tengah ialah 'Genteng'. Nggak ada genteng digunakan di rumah rumah di negara sekitar Laut Mediterania, Laut Merah maupun Teluk Persia. Genteng dengan plafon atap rumah berbentuk trapesium itu ciri khas rumah didaerah tropis yang banyak hujan. Di Arab mah hujan sungguh jarang dan nggak selebat di Indonesia. Jadi rumah Arab itu nggak ada gentengnya. 

Rumah Dengan Atap Genteng
Simbol Banyak Duit Bisa Import Dari Indonesia
Taman Didepan Rumah
Perbedaan lain rumah Cluster Mediterania yang membuatngakak orang Arab yakni Taman Hijau di halaman depan rumah. Rumah Cluster Mediterania di Indonesia ada tamannya didepan rumah. Di Arab, tumbuhan apapun bakalan mati dan kering kerontang jika demam isu panas. Yang kuat hidup cuma pohon kurma dan pohon pohon perdu khas Arab. Rumput pun akan berganti jadi coklat kekeringan ketika demam isu panas. Kaprikornus rumah Arab itu nggak ada tamannya.

Masjid Kampung ACnya
Menyala 24 Jam
Jendela
Perbedaan yang juga bikin ngakak orang Arab ialah jendela. Rumah rumah Cluster Mediterania di Indonesia jendelanya sungguh besar dan berbagai. Hal ini alasannya adalah orang Indonesia pingin udara didalam rumah senantiasa sejuk tanpa harus pasang / menyalakan AC sehari penuh. Ngirit listrik, itulah rancangan rancangan arsitek di tanah air untuk rumah rumah di Indonesia. Orang Indonesia senang membuka jendela lebar lebar agar udara masuk kedalam rumah dan sejuk.

Kalau Hujan Deras Air Terjun Bebas
Dari Atap Seperti Air Terjun

Di Timur Tengah, jendela cenderung kecil kecil dan tidak pernah bahkan tidak mampu dibuka sama sekali. AC dinyalakan 24 jam per hari dan 7 hari seminggu nonstop. Debu dan pasir gurun akan masuk kedalam rumah jika jendela dibuka, apalagi sering ada angin kencang pasir ketika pergeseran ekspresi dominan. Kaprikornus fungsi jendela pada rumah rumah Arab hanya sebagai pencahayaan saja.

Rumah Ini Ada Garasinya
Biasanya Pembantunya Orang Indonesia
Atau Pemilik Rumah Pernah Diajak Ke Indonesia Oleh Si Pembantu
Garasi Mobil
Yang unik lagi ialah Garasi Mobil. Rumah rumah di Arab hampir semua nggak ada garasinya. Mobil diparkir cukup didepan rumah, ada yang bikin garasi kanopi di luar rumah dan banyak juga yang tanpa kanopi cukup diparkir diatas trotoar depan rumah. Coba perhatikan rumah Cluster Mediterania di Sentul atau Cibubur. Semuanya ada garasi tertutup dan mobil di lap setiap hari di garasi. Orang Arab itu nggak ada yang ngelus ngelus kendaraan beroda empat. Mobil semewah apapun parkirnya ya di luar rumah, kepanasan dibiarkan saja. Makara rumah Arab itu nggak ada garasinya (diluar).

Terminal Bus Juga Kering Kerontang
Nggak Ada Tanaman
Warna Tembok
Yang paling menggelikan adalah warna rumah. Aslinya, warna rumah di negara negara Arab itu seluruhnya coklat seperti warna gurun disekitarnya. Tapi di Cluster Mediterania di Sentul atau Cibubur warnanya kebanyakan putih, abu abu dan bahkan ada yang warna warni  cukup meriah. Teman saya Arab sambil senyam senyum mengatakan 'This is Indonesian Imagination Of My House'

Ini Rumah Di Indonesia - Cluster Mediterania
Katanya Mengadopsi Gaya Rumah Di Negara Sekitar Laut Mediterania
Empret, Nggak Ada Rumah Warna Putih Di Arab
Jendela Rumah Arab Kecil Kecil Karena Diluar Panas Sekali

Kaprikornus kesimpulannya, banyak orang Indonesia yang dibodohi arsitek dan developer perumahan. Mereka membuatnama cluster perumahan sesuka sukanya sendiri semoga laris terjual saja. Ada Cluster Mediterania, Cluster Nebraska, Cluster Salzburg, Cluster Tokyo, Cluster Vancouver, Cluster Barcelona dan lain lain. Saya jamin, nggak akan ada satupun yang mirip dengan bentuk rumah aslinya. Nama hanyalah nama, apapun nama cluster perumahannya tetap saja rumah tersebut adalah rumah dengan design dan ciri khas Indonesia. 

Garasi Cukup Canopy Terbuka
Di Indonesia Mobil Bisa Hilang Kalau Diparkir Diluar

Pemulung Di Arab Tidak Mencuri
Di Indonesia Pemulung Dicurigai Mencuri

Mobil Parkirnya Diluar Rumah
Cukup Dinaikkan Ke Trotoar

Mobil Ditinggal Begitu Saja
Nggak Ada Maling Di Arab

Semua Rumah Warnanya Coklat
Di Indonesia Rumah Mediterania Warnanya Putih

Semua Rumah Warnanya Coklat
Seperti Warna Pasir Gurun
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar