Banana Island Resort Qatar Operated By Anantara Hotel And Resort |
Saya sedang jalan jalan pagi disepanjang Corniche Promenade Doha, Qatar. Mobil sewaan aku parkir di Parking Area MIA (Museum Of Islamic Art). Sambil jalan jalan memandang maritim Arabian Gulf yang hening nyaris tanpa ombak, risikonya aku nyampai juga di Pearl Monumen. Lumayan, pagi ini saya bisa olah raga jalan kaki sekitar 1 Km dari MIA Parking Area ke Pearl Monument. Ditempat ini persepsi saya pribadi kepincut ke suatu booth di dermaga. Ternyata booth tersebut adalah kawasan pemasaran ticket speed boat menuju ke Banana Island.
Speed Boat Untuk Nyeberang Ke Banana Island - Hanya 20 Menit |
Tempat penjualan tiket speed boat ke Banana Island ini bernama Banana Island Port. Seandainya menyelusuri Al Corniche Street dan tampakada Pearl Monument, berarti anda telah nyampai di dermaga penyeberangan Banana Island Port. Untuk menyeberang menuju Banana Island saya harus merogoh dompet QAR 200 per kepala (sekitar Rp 780.000). Sempat kaget aku, mahal amat ?
Interior Speed Boat Nggak Ada Penumpang, Nyaris Kosong |
Ternyata jika diperinci tidak mahal juga. Harga tersebut sudah tergolong makan makan di restaurant bintang 5, bebas menggunakan seluruh fasilitas bak renang dan entertainment yang ada di Banana Island. Dan telah pasti perjalanan pulang pergi memakai speed boat mewah. Perlu waktu sekitar 20 menit untuk perjalanan menyeberang dengan speedboat menuju Banana Island.
Dhow Atau Kapal Kapal Kayu Tradional Nelayan Pemandangan Meninggalkan Banana Island Port |
Perjalanan 20 menit sungguh menyenangkan. Rasanya seperti jadi Milyuner kaya raya pemilik speed boat glamor. Speed boatnya besar dan mewah namun hanya digunakan berempat Ardi's Family sendiri. Sebenarnya ada dua penumpang lain yaitu ibu ibu Arab dan anaknya, tapi anggap saja ia 'maid' alasannya adalah dari permulaan berangkat kerjanya cuma mondar mandir ngejar, nggendong dan nyuapin makan anaknya yang lari kesana kemari.
Kota Doha Dilihat Dari Dalam Speed Boat |
Kita mah duduk bagus sambil nonton TV layar lebar, kadang bangkit di dek depan sambil pakai kaca mata hitam dengan rambut berkibar kibar tertiup angin. Sesekali crew kapal yang elok manis dan ngganteng datang memberikan minuman atau makanan kecil. Pokoknya keren. tangan kiri pegang gelas wine tetapi isinya es jeruk persis mirip Milyuner di film film Hollywood. Kalau nggak salah film Titanic.
Dermaga Di Banana Island Jam 08:00 - 10:00 Pagi. Sepi Sekali |
Akhirnya nyampai juga di Banana Island. Pulau kecil ini ternyata dikelola oleh Anantara Hotel And Resort, layak speed boatnya elok dan mewah. Ada banyak restaurant bintang 5, beberapa bak renang, water boom dan segala macam fasilitas entertainment. Ditempat ini saya juga merasa seperti Milyuner Kaya Raya pemilik Pulau, hotel dan resort. Hanya saya, satu keluarga berempat saja tapi disambut dan dilayani puluhan staff, karyawan dan pelayan restaurant yang bagus cantik dan ngganteng. Jalan beberapa langkah saja selalu disapa 'Good Morning'.
Serasa Kaprikornus Milyuner Pemilik Pulau Pribadi Banana Island Hotel And Resort |
Hampir dua jam saja saya menikmati rasanya jadi Milyuner Kaya Raya, sehabis itu satu persatu staff yang anggun dan ngganteng tadi pergi entah kemana. Ternyata aku datangnya terlalu pagi. Semakin siang jumlah hadirin yang tiba bertambah banyak. Orang Qatar ternyata gres datang ke Banana Island diatas jam 1 siang, tamu penghuni hotel juga baru bangkit dan keluar kamar jam 11 siang. Dan saya tadi datangnya jam 8 pagi. Pantas speed boat, pulau dan hotel besar dan mewah ini sepi, serasa seperti milik aku sendiri.
Main Sendiri Di Pulau Pribadi |
Enaknya Berkhayal Punya Pulau Pribadi Jauh Dari Keramaian Kota |
Dermaga Speed Boat Banana Island Kalau Nggak Ada Orang Gini Serasa Semua Milik Pribadi |
Restaurant Banyak Tinggal Pilih Pelayan Cantik Dan Ngganteng, Uenaknyaaaa |
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar