Kamis, 15 Oktober 2020

Helicopter Tour Rekreasi Dramatis Nepal

Perjalanan Kebawah Dari Annapurna Base Camp
Dimulai

Mas Ardi dan si kecil Dinda ikut paket tour Trekking 2 Hari 3 Malam ke gunung tertinggi nomor 10 dunia, ialah Gunung Annapurna (+8091 meter), Himalaya Nepal. Artinya selama dua hari 3 malam tersebut jalan kaki menuju puncak tertinggi. Saya dan Ayu nggak ikut dan lebih baik nunggu di Hotel saja sambil jalan jalan di kota Pokhara.

Sherpa Yang Mengawal
Cerita Serem Saat Istirahat

Tapi, hari kedua sekitar jam 8:00 malam, Travel Agent menelpon aku dan menginformasikan bahwa mas Ardi dan Dinda terkena Mountain Sick dan ketika ini masih di ABC. Mendengar kata 'Sick' pasti saya bingung dan cemas. Mountaim dan Sick, bayangan saya artinya Sakit di Gunung. Langsung berantakan pikiran aku membayangkan cerita kecelakaan saat pendakian yang sering saya baca dan lihat di koran koran, TV dan film.

Harus Mengikuti Aliran Air Untuk Menuju
Base Camp Ke 3 Dibawah

Lebih kacau lagi saya tidak tahu sama sekali dimana itu ABC, Langsung aku kunjungi Tour Travel yang memberangkatkan suami dan anak saya malam itu juga. Semua pegawai menyambut saya dengan mulut cemas dan prihatin. Sesekali menenangkan aku dengan memberi air mineral. 

Diberitahu Cara Bertahan Hidup
Seandainya Kemalaman Dan Belum Bisa
Mencapai Base Camp Bawah

Manager Tour Travel dengan muka serius menawarkan aku untuk menjemput dengan naik helicopter langsung ke ABC. Ternyata, ABC itu kependekan Annapurna Base Camp, sebuah camp terakhir pendakian ke puncak gunung Annapurna. Langsung aku setujui dan saya bayar tanpa mesti berpikir panjang. 4 x USD 350 eksklusif digesek dari kartu kredit aku.
Diminta Selalu Bergerak Supaya Tidak
Kedinginan

Saya harus menanti sampai pagi hari alasannya adalah tidak ada penerbangan malam, Meskipun semalaman nggak bisa tidur, hasilnya jam 5 pagi aku dibawa ke Pokhara Airport untuk melayang langsung ke base camp tertinggi ABC. Sama sekali saya tidak mampu menikmati perjalanan, asumsi kacau balau pingin cepat hingga ke Annapurna Base Camp untuk secepatnya berjumpa dengan suami dan anak.

Saat Saat Paling Menyedihkan Saat
Mendengar Suara Helicopter Tapi Tidak Tampak

Ternyata, suami dan anak aku sehat sehat saja dan malah sedang asyik ngopi dan makan Indomie rebus ketika aku datang. 'Katanya Mountain Sick ?'. 'Ya hilang sendiri sesudah istirahat dan beradaptasi', kata mas Ardi dengan kalem. Saya baru sadar dikerjain Tour Travel. Manager dan staff yang aku temui kemarin sore bermakna sukses jualan Paket Tour Helicopternya cuma dengan sedikit bermain kata dan menawarkan lisan khawatir dan prihatin. Mungkin ini yang disebut cara marketing level Harvard.

Gila Bener Sherpa Yang Mendampingi
Disuruh Teriak Teriak Sekeras Kerasnya
Nggak Mungkin lah Pilot Helicopter Bisa Dengar

Tidak hingga satu jam di Annapurna Base Camp, gantian saya dan ayu merasa pusing pusing. Helicopter yang mengantar saya ternyata telah tidak ada, entah terbang kemana lagi. Petugas radio ABC pribadi menelepon emergency dan minta semoga diterbangkan helicopter ke ABC secepatnya. 'ABC may day, ABC..... 3 Orang mengalami Mountain Sick', kata petugas radio. Ternyata yang dimaksud  aku, ayu dan seorang lagi emak emak dari Canada. 

Paling Sedih Kalau Melihat Helicopter
Tapi Lewat Saja

Satu jam menunggu helicopter nggak tiba tiba alasannya adalah kabut telah terlalu tebal, helicopter tidak mampu mendarat lagi untuk menjemput. Satu satunya cara harus turun ke base camp dibawah dan jalan kaki sekitar 2 jam. Tentu aku jadi panik lagi terlebih Ayu sudah mulai muntah muntah.  Mas Ardi dan Dinda eksklusif saya semprot habis habisan, ngapain ikut Trekking mendaki gunung segala, membuatsukar aja,

Nah Ini Baru Helicopter Saya Datang
Menjemput

Petugas ABC berusaha menenangkan suasana, katanya 3 orang sherpa akan mendampingi untuk turun ke base camp bawah. Tapi peralatan yang dibawa membuat saya kian tidak tenang. Selain menenteng PPPK. juga menenteng lampu darurat, tenda, dan entah apa lagi. 2 orang yang membawa barang berat berangkat duluan dan satu orang mendampingi saya sepanjang perjalanan turun.

Ternyata Tempat Pendarata Helicopter
Banyak Sekali

Dalam perjalanan turun ini sesekali terdengan suara helicopter, lalu menghilang. Saat terdengar suara helicopter kita disuruh teriak teriak sekuatnya. 'Pilot Helicopter sedang mencari kita' kata si sherpa dengan damai.  Sedih, lunglai dan ingin menangis rasanya dikala suara helicopter terdengar menjauh dan menghilang.

Helicopter banyak Yang Melintas Karena
Jumlah Peserta Helicopter Tour Cukup Banyak

Akhirnya terdengar lagi suara helicopter, tetapi kali ini helicopternya terlihat. Langsung kita disuruh melambai lambaikan tangan setinggi tingginya biar pilot melihat. Tapi helicopter terlalu tinggi dan melintas begitu saja. Kali ini aku, Ayu, Dinda dan kawan Canada aku benar benar menangis murung membayangkan menginap diatas gunung tanpa antisipasi apapun. 

Pilotnya Ugal Ugalan
Meliuk Liuk Diantara Gunung, Menukik Tajam
Bahkan Demo seolah Olah Mau Menabrak Gunung

Doa apapun rasanya sudah aku ucapkan, namun perlindungan helicopter tidak kunjung tiba. Sebentar lagi akan gelap dan dua orang sherpa yang tadi membawa tenda dan perbekalan dan berangkat duluan tidak terlihat sama sekali, entah dimana mereka sekarang. Rasanya, besok pagi aku akan masuk koran dan menjadi informasi utama ditanah air alasannya adalah mati di gunung Annapurna.

Ceria Nggak Kaprikornus Jalan Kaki Ke Base Camp 3

Baru saja saya simpulan maaf maafan dengan suami dan anak anak, datang datang bunyi helicopter terdengar kembali. Si Pilot pribadi tahu posisi kita dan tampak akan mendaratkan helicopternya. Agak curiga aku, kenapa bisa pribadi tahu keberadaan kita, kenapa si sherpa langsung mengeluarkan handy talky radio dan memberi aba aba mendarat ?. 

Rasanya  Mau Nnabrak Gunung
Pilotnya Sengaja Membuat Tegang Penumpang

Ternyata posisi saya berdiri tidak jauh dari landasan mendarat helicopter. Kaprikornus, selama ini saya dikerjain petugas radio, sherpa yang mendampingi saya, sherpa yang bawa perbekalan berat dan tour travel di Pokhara, Jalan kaki turun dari ABC bahwasanya hanya perjalanan menuju ke landasan helicopter dibawah yang didramatisir sedemikian rupa.

Inilah Sungai Yang Akan Saya Lewati Menuju Camp
Dibawah Seandainya Helicopter Tidak Datang

Baru kali ini aku ikut tour helicopter yang cukup dramatis, mengaduk aduk perasaan dan emosi sekaligus mendekatkan saya dengan keluarga dan Allah sang pencipta alam dan segala isinya. Saat aku mampir kembali ke Tour Travel di Pokhara, semua staff bertepuk tangan menanyakan kesan kesan ikut Helicopter Tour. Dan aku dijelaskan bahwa semua kejadian yang saya alami memang sudah discenariokan untuk membedakan Helicopter Tour dengan berkala penerbangan biasa. Helicopter Tour memang harus dramatis, mendebarkan, mencekam dan menciptakan peserta tour selalu deg degan dan was was. Semprul tenan, tetapi tidak akan pernah aku lupakan.

Medan Seperti Ini Helicopternya
Meliuk Liuk Acrobatic Tapi Asyik Juga


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar