Kamis, 15 Oktober 2020

Menyaksikan Dari Dekat Stonehenge

Stonehenge, Monumen Pra Sejarah
Yang Dibanggakan Bangsa Inggris

Perhatikan sekitar anda di Indonesia, apapun yang berbau 'Luar Negeri' ditiru dan dijiplak mentah mentah. Orang Indonesia memang unik suka membanggakan 'Luar Negeri' dibanding negerinya sendiri. Contohnya dandanan banyak yang menjiplak Arab. Cluster perumahan diberi nama Las Vegas, Tokyo, Sommerset dll.  Bikin obyek wisata juga njiplak kota kota di Eropa (misal : The Voyage Bogor), Bikin Masjid di Kalasan menjiplak St Basil Moscow. Celakanya Stonehenge pun ditiru mentah mentah di Cangkringan, Kaliurang.

Kecil, Borobudur Dan Prambanan Jauh
Lebih Bagus Dan Ada Relief, Ukiran Dan Prasasti Kino

Mari saya ajak anda jalan jalan menyaksikan Stonehenge asli di Wiltshire, sekitar 3 Km dari Amesbury di UK. Monumen pra sejarah ini jika kita amati sebetulnya nggak ada apa apanya dibanding Borobudur atau Prambanan.  Karena lokasinya cukup jauh dari gedung pemasaran tiket maka perlu naik bus sekitar 15 menit menuju kesana. Makara beli tiket masuk dulu gres ngantri bus yang lewat setiap 30 menit. Dari kawasan pemberhentian bus masih harus jalan kaki sekitar 1 - 2 Km untuk mendekat ke tumpukan batu yang berjulukan Stonehenge tersebut.

Gedung Utama Tempat Beli Tiket Masuk,
Museum, Restaurant Dan Toko Souvenir

Sama sama yang dibuat dari kerikil, tetapi Stonehenge asli Inggris itu kecil sekali, tingginya sekitar 4 meter, lebar 2.1 meter dan berat 25 ton setiap tiangnya. Hanya kerikil ditumpuk tidak ada relief apapun. Tetapi penjelasan dan uraiannya jago dan banyak tersebar di kerikil marmer semacam  'Prasasti Modern' di sekitar gedung pintu masuk dan cukup terperinci menguraikan sejarahnya.

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Ngantri Karcis Masuk

Tidak ada ukir tabrakan apapun sama sekali apalagi relief, diorama atau prasasti antik yang bisa bercerita ihwal sejarah pembangunannya. Artinya, orang Inggris jaman dulu itu nggak ada apa apanya dibanding orang Indonesia yang bikin Prambanan dan Borobudur. Orang Inggris nggak mampu mengukir atau memahat bikin relief dan prasasti. Dengan kata lain kemungkinan nggak bisa baca tulis atau belum mengenal abjad dan goresan pena.

Prasasti Modern Menjelaskan Kecerdasan Bangsa
Inggris Dalam Hal Menyusun Batu 25 Ton

Tapi, berdasarkan dongeng yang saya baca di 'prasasti modern' yang bertebaran disekitar gedung pemasaran tiket dan museum, saya bisa mengetahui bahwa para archeologist yang meneliti daerah Stonehenge inilah yang kelewat mutakhir. Menentukan umur Stonehenge memakai tehnik Radiocarbon Dating dan Analisa DNA terhadap temuan apapun. Apa pula ini, ujug ujug menyimpulkan dibangun 3000 - 2000 SM. Bingung saya, ini umur batuannya atau tahun pembangunannya ?. Latar belakang ilmu Geology aku cuma mampu memperkirakan umur batuan, bukan memilih kapan watu disusun.

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Rumah Honai Papua
Saya Ragu Jaman Pra Sejarah Dulu Orang Inggris
Punya Jerami Dan Semen

Lebih bingung lagi, pemandangan yang saya lihat yaitu rumah rumah Honai dengan atap jerami mirip yang sering kita saksikan di Papua.  Petunjuk yang tertulis di 'Prasasti Modern' yang saya baca mengatakan rumah tersebut yakni rumah orisinil bangsa Inggris. Hhhh, jangan jangan hanya khayalan archeologist Inggris sehabis nglencer ke Indonesia dan melihat rumah tradisional Honai di Papua. Mana mungkin bisa merekonstruksi rumah  yang dibangun 3000 -  2000 SM.

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Rumah Honai Papua Diaku Sebagai
Rumah Asli Bangsa Inggris Di Stonehenge

Petunjuk lain yang aku baca erat dengan rumah Honai isinya beberapa teori cara bangsa Inggris jaman dahulu mengangkat dan menyusun kerikil raksasa saat pengerjaan Stonehenge, lengkap dengan teori teori fisika, matematika dll yang pada dasarnya nggombal tentang kecerdasan bangsa Inggris dalam hal mengangkat dan menyusun kerikil 25 ton. Menurut aku kelewat tinggi nggombalnya. Tetapi banyak orang yang yakin, mungkin hanya saya saja yang nggak gampang yakin gombalan semacam itu.

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Ini Prasasti Modern Berisi Teori Dan Interpretasi
Archeologist Terhadap Temuan Temuannya
Sebenarnya tidak salah sama sekali apa yang tertulis di 'Prasasti Modern' di area Stonehenge. Memang semestinya siapapun mampu membanggakan sejarah bangsanya mirip yang dilaksanakan bangsa Inggris ini walaupun dengan cara sedikit nggombal. The Present Is The Key To The Past, jadi hal biasa jikalau interpretasi abad lalu archeolog Inggris ini agak mencurigai. Mending archeolog Borobudur dan Prambanan, interpretasi kurun lalunya lebih akurat sebab berdasarkan relief dan temuan prasasti kuno.

Harus Naik Bus Dulu 15 Menit Menuju
Lokasi Stonehenge. Nunggu Busnya Yang Lama


Masih Harus Jalan Kaki Menuju Stonehenge
BLumayan Jalan Kaki 1 - 2 Km

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Pintu Keluar Dilewatkan Toko Souvenir
Biar Belanja

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Lebih Menarik Di Toko Souvenir Daripada Di Stonehenge
Nggak Ada Relief Yang Bisa Bercerita Di Stonehenge

 Orang Indonesia memang unik suka membanggakan  Melihat Dari Dekat Stonehenge
Museum Di Kemas Sangat Bagus Dan Modern
Disinilah Inggris Membangun Citra
Seolah Olah Bangsa Yang Cerdas Sejak Dulu

3D Screen Di Museum

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar