Kamis, 15 Oktober 2020

Tiang Sepanjang Jalan Jotunheimen National Park


Lom - Jotunheimen National Park - Gaupne
Ketinggian 1443 Meter DPL

Manusia dimanapun memang cukup unik. Orang Arab senangnya bukan main bila rekreasi ke Indonesia. Katanya, alamnya sangat Hijau dan hamparan flora padi mirip carpet. Kalau hujan mirip air yang dicurahkan dari langit. Binatang dari semut, serangga, burung, harimau hingga gajah ada. Ya iyalah, yang didatangi  Kota Hujan Bogor dan Taman Safari Bogor

Warna Hijau Rumput Dan Lumut
Berubah Makara Hitam Batuan Gunung

Orang Indonesia lain lagi. Senangnya bukan main jika wisata di negara bersalju. Kebanggaan hebat jika bisa photo photoan pegang Salju atau dengan latar belakang Salju. Sebenarnya, sering sekali aku dikira 'sinting' oleh tetangga alasannya setiap turun salju malah keluar rumah photo photoan dengan seluruh keluarga. Yah gimana lagi, walaupun telah usang aku tidak tinggal di Indonesia namun jiwa dan kelakuan aku tetap Indonesia juga.

Sognefjellet - Jalan Wisata Menuju
Jotunheimen National Park

Karena ingin melihat Salju ini pulalah aku sempatkan jalan jalan menuju ke Jotunheimen National Park, Norway. Lumayan, sekitar  4 - 5 Jam dari Oslo.  Pemandangan mulai menawan ketika melintasi jalan yang 'katanya' berjulukan Sognefjellet. Dari kolot Lom - Jotunheimen National Park hingga udik Gaupne pemandangannya berubah warna dari hijau rerumputan dan lumut,  hitam bebatuan gunung, putih hamparan salju dan biru langit yang menyatu di cakrawala dengan pantulan cahaya yang menimpa salju. Luar biasa, nggak ada panorama alam mirip ini di Indonesia.

Banyak Yang Piknik Bawa Caravan

Terus terperinci aku merasa bingung berada di jalan Sognefjellet antara Lom dan Gaupne ini. Bingung yang pertama alasannya adalah sulit sekali mengenang nama nama desa yang saya lalui. Coba anda bisa mengingat berapa jika nama desa mbulet ruwet seperti ini : Lom, Vegaskjellet, Sognefjelshyta, Mefjellet, Liasanden, Nedre Oscarshaug, Tutagro, Fortun, Nes, Hurrungane dan Gaupne.

Tiang Tiang Kayu Sepanjang Sognefjellet Road
Antara Lom - Gaupne.
Di Desa Desa Indonesia Pernah Ada
Tiang Kabel Komunikasi Antar Penduduk Intercom

Bingung kedua, nggak ada gelapnya sama sekali. Sampai aku balik kembali ke Oslo  tetap saja terang benderang. Lumayan bisa ngirit, nggak perlu sholat Maghrib dan Isya. Langsung aja tidur capek nggak tahan nunggu matahari tenggelam. Bangun pagi sudah terang benderang pula. Lumayan, kali ini dapat bonus gratis nggak sholat subuh juga. Kata staff Hotel, matahari baru tenggelam sesudah jam 11 malam dan terbit kembali jam 3 pagi. Jadi rata rata jelas benderang 18 - 20 jam.

Fungsi Tiang Kayu Untuk Penanda Pinggiran Jalan
Di Indenesia Juga Ada Fungsinya Untuk Kabel Komunikasi
Antar Penduduk Intercom

Sebenarnya yang paling menarik perhatian aku adalah tiang tiang kayu sepanjang jalan yang aku lalui. Setiap 50 - 100 meter dipasang tiang kayu dengan ketinggian sekitar 3 meter. Ada yang tegak, mereng kekiri, kekanan dan ada juga yang roboh. Terlihat beberapa Bule Norway berupaya keras untuk menegakkan dan menanam kembali tiang tiang yang roboh. Di jalan Sognefjellet ini aku bisa mengenali bahwa bule Norwaypun kemana mana bawa pacul dan mencangkul tanah juga untuk menanam tiang kayu.

Tanpa Tiang Kayu Mobil Bisa
Terperosok Keluar Jalan Kalau Jalan Tertutup Salju

Akhirnya saya tahu juga, ternyata tiang tiang kayu  yang dipasang sepanjang Sognefjellet Road tersebut fungsinya selaku penunjukpinggiran jalan seandainya jalan tertimbun salju. Jadi untuk mencegah kendaraan keluar dari jalan raya ketika melintas. Disamping itu untuk mempermudah petugas ketika membersihkan salju dari jalan raya memakai buldozer tanpa cemas kecemplung danau atau sungai baik dikiri maupun kanan jalan.

Perpaduan Warna Hijau, Hitam, Putih Dan Biru

Rumit sekali cara menyingkirkan salju dari jalan raya. Masih mendingan Indonesia, kalau jalan raya banjir, tinggal nyalakan pompa air eksklusif habis. Atau didiamkan saja kendaraan beroda empat masih bisa melalui sehabis surut dalam beberapa jam saja. Di Norway kalau salju didiamkan saja menutupi jalan raya tanpa dikeruk buldozer, bisa 6 bulan lebih kendaraan beroda empat nggak mampu lewat nunggu salju mencair. Itupun baru akan mencair ketika Summer saja.

Bule Norway Ternyata Bawa Pacul Dan
Mencangkul Tanah Juga Untuk Menanam Tiang

Ketebalan Salju Yang Dikeruk Bisa
Lebih Dari Satu Meter

Perhatikan Tinggi Tiang Kayu
Dan Ketebalan Salju Yang Telah Dikeruk

Tiang Kayu Dikontrol Setiap Saat
Sebelum Hujan Salju Datang

Hati Hati, Ikuti Tiang Kayu
Jalan Menurun Licin

Pulang Piknik

Pulang Piknik Dari Jotunheimen National Park

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar