Jalan Sempit Di Propinsi Limburg Netherland Kiri Kanan Hijau |
Blog ini banyak dongeng tentang kehidupan sehari hari di Eropa. Terkadang apa yang saya tulis sukar dipercaya oleh pembaca ditanah air. Ada yang bikin komentar katanya Eropa yang ditulis di blog ini tidak sesuai dengan apa yang dia saksikan. Ya mungkin betul juga, mereka ke Eropa cuma di kota kota besar dan ke obyek rekreasi mengikuti tour guide. Saya mah beda, aku bisa kemana saja dan blusukan sampai ke desa desa.
Sepertinya Tanaman Padi Atau Gandum Yang Kering Baru Dipanen Sebelah Kanan |
Kali ini saya ajak anda jalan jalan ke desa desa di propinsi Limburg di Belanda. Bukan di ibukota propinsinya Maastrich yang telah sangat diketahui orang Indonesia, tetapi ke desa desa disekitarnya untuk melihat Bule Londo sedang bercocok tanam menanam sayur dan panen hasil bumi dan juga beternak ayam, kambing, babi dan sapi.
Nah Sebelah Kanan Ini Tanaman Bawang |
Banyak desa dan daerah yang saya lalui kesehariannya sangat mirip dengan di Indonesia. Saya baca nama namanya di batas desa pinggir jalan misalnya Meerssen, Ransdaal, Heerlen, Valkenberg, Keutenberg, Gulpen, Cauberg, Bemelen, Bundersberg dll. Yang namanya pakai akhiran 'berg' sebenarnya hanya bukit yang sedikit lebih tinggi dari kawasan sekitarnya. Nggak ada gunung di Belanda.
Yang mungkin jarang diketahui oleh orang Indonesia, ternyata orang Belanda di desa itu banyak juga yang angon sapi, membersihkan kandang ayam dan ngorek ngorek got, tanah dan pompa air untuk mengairi kebunnya. Saat saya melalui beberapa hari kemudian, gres saja ada panen hasil bumi. Beberapa sawah sudah ditebang dan kering berwarna coklat. Yang bertanam jagung juga banyak dan terlihat beberapa orang sedang merawat dan membersihkan daun jagung kering. Cara bercocok tanamnya saja yang sedikit berlainan, petani dan peternak Belanda terlihat banyak menggunakan mesin, misal traktor. Angkutan hasil bumi sama saja dengan di Indonesia ialah truk pedesaan.
Saya baca di beberapa goresan pena di internet, katanya propinsi Limburg itu penghasil buah buahan Apel, Cherries, Pears dan Prunes. Keren ulasan beritanya, namun ketika aku datangi dan aku lihat sendiri ternyata lebih banyak masyarakatyang menanam jagung, gandum, sorghum, bawang, sayuran dan berbagai macam tanaman cepat panen dan cepat jual juga. Beda sekali apa yang ditulis dengan apa yang tampakdisepanjang jalan.
Sapi juga banyak tampakdisepanjang jalan. Warna sapinya hitam putih atau sapi penghasil susu. Belanda memang populer dengan produk produk olahan susu sapi, contohnya keju, yoghurt dll. Yang berbeda dengan Indonesia cuma iklimnya saja. Karena udaranya senantiasa sejuk dan acuh taacuh, maka petani Belanda tidak tampakdekil dan berkeringat. Rumah rumah petani juga terlihat lebih gaya yang dibuat dari tembok kuat dengan heater penghangat ruangan. Bisa mati kedinginan petani Belanda kalau rumahnya setengah kayu setengah tembok dengan lantai tanah tanpa heater penghangat mirip umumnya petani di Indonesia.
Oma Berangkat Ke Kebun |
Lumbung Desa Tempat Hasil Bumi Ditimbun |
Di Belanda Ternyata Ada Gapura Desa Juga |
Kebun Jagung Di Kanan Jalan Yang Kiri Sudah Dipanen |
Sawah Kering Setelah Dipanen |
Rumah Desa - Ada Kandang Ayam Kambing, Sapi, Babi |
Baca Juga :
- Susu Belanda
- Ke Belanda Apa Sih Yang Bisa Dilihat
- Lapak Pemulung Belanda
- Enak Nggak Tinggal Di Belanda
- Belanja Pagi Di Pasar Arnhem
- Pasar Utrecht Nggak Canggih Blass
- Duplikat Kunci Rumah Belanda
- 3 Hal Tentang Orang Belanda
- Schipphol Selayang Pandang
- Vedagang Kaki Lima Belanda
- Belanja Pagi Di Pasar Arnhem
- Pasar Albert Cuyp Amsterdam
- Sociale Dienst - Tunjangan Gembel Belanda
- Kuliner Indonesia Ala Londo Celup
- Canal Cruise, Wisata Kolong Jembatan
- Imut Imut Rumah Belanda
- Duplikat Kunci Rumah Belanda
- Sepedaku Dicolong Maling Bule
- Sepeda 'Londo'
- Beli Sepeda Di Belanda
- Emak Diparkir Saja
- Jembatan Haarlem
- Iphone Kiri Blackbery Kanan
- Awal Mula Babu Dan Kacung
- Madame Ke Den Haag City Center
- Ada Elle Macpherson Di Volendam
- Madame Di Madurodam
- Madame Ketemu Londo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar