Kamis, 15 Oktober 2020

Menyaksikan Bagian Dalam Kapal Al Hashemi Ii

Al-Hashemi Dhow
Radisson Blu Hotel

Indonesia pernah claim bahwa 'Nenek Moyangku Seorang Pelaut'. Bahkan punya lagu dengan judul yang serupa. Tapi yang saya amati, masyarakatnya dikala ini kurang menghargai sejarah bangsanya. Nelayan masih miskin dan kota kotanya jarang yang mampu menunjukkan kejayaan para pelaut jaman dahulu. Hanya monumen Jalesveva Jayamahe dan monumen Kapal Selam saja yang terlihat begitu gagah di Surabaya. Yang lain cuma jargon jargon mirip Tegal Kota Bahari dan semacamnya. Tapi jarang ditemukan monumen kapal kapal antik yang dilestarikan.

Al-Hashemi Dhow Dilihat Dari Lantai Atas
Hotel Radisson Blu

Di Kuwait beda sekali dengan Indonesia. Sama sama ngaku 'Nenek Moyangku Seorang Pelaut' tetapi di Kuwait banyak dijumpai gambar / monumen berbentuk kapal antik. Contohnya pada lambang lambang kenegaraan, lambang department / ministry, monumen ditengah kota dan aneka macam macam cendera mata. Semua orang di Kuwait termasuk expats pasti tahu, setiap ada acara perpisaham, souvenir yang diberikan pasti maket kapal antik (Dhow).

Mirip Sekali Dengan Kapal Kuno Beneran
Tapi Tidak Pernah Melaut

Di Souq Sharq kapal kapal kuno yang dibuat dari kayu tersebut dilestarikan dan diparkir berjejer jejer dengan kapal nelayan modern dan juga yacht langsung milik warga. Kapal kapal kuno tersebut yang dibuat dari kayu, kemudian kayunya dari mana ?. Saya percaya sekali dari hutan hutan Indonesia.

Idenya Diambil Dari Kapal Beneran
Tapi Karena Buat Ballroom Maka
Dibangun Lebih Besar Dan Mewah

Salah satu monumen kapal antik di Kuwait namanya Al-Hashemi II. Dibuat atas dasar pujian selaku cucu cicit keturunan pelaut. Bukan kapal beneran alasannya adalah seumur hidup tidak pernah berlayar di maritim. Rencana pembangunan dimulai tahun 1985 tapi baru benar benar terrealisasi dan mulai dibangun tahun 1997. Total biaya lebih dari 30 Juta USD murni dari kantong eksklusif pengusaha besar Kuwait Husain Marafie.

Jendela Jendela Yang Artistik Dan Mahal
Lha Ya Iya Wong Ballroom Hotel

Kapal kayu ini diclaim selaku kapal kayu yang paling besar dan masuk dalam Guiness Book Of World Records 2002. Judulnya tertulis jelas  'DHOW AMAZING' bukan 'The World Largest' karena tidak terbukti kapal tersebut pernah melaut. Tetapi tetap mampu certificate Guiness juga dengan category "Ships, largest Arabic dhow". Tercatat dalam certificatenya bahwa kapal ini mempunyai panjang 80.4 meter dan lebarnya 18.7 meter.

Mewah Dengan Ukiran Bagus
Dhow Asli Mana Ada Yang Semewah Ini

Pembangunannya 100 % di daratan walaupun sebenarnya tidak jauh dari pantai Arabian Gulf yang landai. Kapal Al Hashemi II ini memang dibangun untuk Ballroom Hotel Radisson Blu. Dibangun bersama-sama ketika pembangunan hotel. Kaprikornus, kegunaannya untuk acara akad nikah, meeting, pameran dan semacamnya. Kalau anda bertanya ke staff hotel, jawabannya sangat heroik tentang sejarah pertempuran laut karena disekitar kapal juga ditaruh puluhan meriam. 

Dan saya nggak percaya sama sekali.

Keren Dengan Karpet Dan Lampu Kristal Mahal

Tangga Menghubungkan Geladak Bawah

Percaya Anda Ada Kapal Kuno Secanggih Ini

Mirip Interior Titanic
Di Film Holywood

Klasik, Modern Dan Megah
Ya Jelas Dong Wong Ballroom Hotel Bintang 5

Lebih Mewah Dari Kapal Mewah Titanic
Atau Queen Mary 2, The Riviera Oceania atau Symphony Of The Seas

Dek Atas Memandang Ke Pantai Arabian Gulf

Ada Meriam Seolah Olah Kapal Al-Hashemi
Dulunya Perang ..Ah Mosok

Setir Kapal Besar Sekali
Emang Bener Bisa Berlayar
Semua Dibuat Seperti Kuno
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar