|
Al-Hashemi Dhow Radisson Blu Hotel |
Indonesia pernah claim bahwa 'Nenek Moyangku Seorang Pelaut'. Bahkan punya lagu dengan judul yang serupa. Tapi yang saya amati, masyarakatnya dikala ini kurang menghargai sejarah bangsanya. Nelayan masih miskin dan kota kotanya jarang yang mampu menunjukkan kejayaan para pelaut jaman dahulu. Hanya monumen Jalesveva Jayamahe dan monumen Kapal Selam saja yang terlihat begitu gagah di Surabaya. Yang lain cuma jargon jargon mirip Tegal Kota Bahari dan semacamnya. Tapi jarang ditemukan monumen kapal kapal antik yang dilestarikan.
|
Al-Hashemi Dhow Dilihat Dari Lantai Atas Hotel Radisson Blu |
Di Kuwait beda sekali dengan Indonesia. Sama sama ngaku 'Nenek Moyangku Seorang Pelaut' tetapi di Kuwait banyak dijumpai gambar / monumen berbentuk kapal antik. Contohnya pada lambang lambang kenegaraan, lambang department / ministry, monumen ditengah kota dan aneka macam macam cendera mata. Semua orang di Kuwait termasuk expats pasti tahu, setiap ada acara perpisaham, souvenir yang diberikan pasti maket kapal antik (Dhow).
|
Mirip Sekali Dengan Kapal Kuno Beneran Tapi Tidak Pernah Melaut |
Di Souq Sharq kapal kapal kuno yang dibuat dari kayu tersebut dilestarikan dan diparkir berjejer jejer dengan kapal nelayan modern dan juga yacht langsung milik warga. Kapal kapal kuno tersebut yang dibuat dari kayu, kemudian kayunya dari mana ?. Saya percaya sekali dari hutan hutan Indonesia.
|
Idenya Diambil Dari Kapal Beneran Tapi Karena Buat Ballroom Maka Dibangun Lebih Besar Dan Mewah |
Salah satu monumen kapal antik di Kuwait namanya Al-Hashemi II. Dibuat atas dasar pujian selaku cucu cicit keturunan pelaut. Bukan kapal beneran alasannya adalah seumur hidup tidak pernah berlayar di maritim. Rencana pembangunan dimulai tahun 1985 tapi baru benar benar terrealisasi dan mulai dibangun tahun 1997. Total biaya lebih dari 30 Juta USD murni dari kantong eksklusif pengusaha besar Kuwait Husain Marafie.
|
Jendela Jendela Yang Artistik Dan Mahal Lha Ya Iya Wong Ballroom Hotel |
Kapal kayu ini diclaim selaku kapal kayu yang paling besar dan masuk dalam
Guiness Book Of World Records 2002. Judulnya tertulis jelas '
DHOW AMAZING' bukan '
The World Largest' karena tidak terbukti kapal tersebut pernah melaut. Tetapi tetap mampu certificate Guiness juga dengan category "
Ships, largest Arabic dhow". Tercatat dalam certificatenya bahwa kapal ini mempunyai panjang 80.4 meter dan lebarnya 18.7 meter.
|
Mewah Dengan Ukiran Bagus Dhow Asli Mana Ada Yang Semewah Ini |
Pembangunannya 100 % di daratan walaupun sebenarnya tidak jauh dari pantai Arabian Gulf yang landai. Kapal Al Hashemi II ini memang dibangun untuk Ballroom Hotel Radisson Blu. Dibangun bersama-sama ketika pembangunan hotel. Kaprikornus, kegunaannya untuk acara akad nikah, meeting, pameran dan semacamnya. Kalau anda bertanya ke staff hotel, jawabannya sangat heroik tentang sejarah pertempuran laut karena disekitar kapal juga ditaruh puluhan meriam.
Dan saya nggak percaya sama sekali.
|
Keren Dengan Karpet Dan Lampu Kristal Mahal |
|
Tangga Menghubungkan Geladak Bawah |
|
Percaya Anda Ada Kapal Kuno Secanggih Ini |
|
Mirip Interior Titanic Di Film Holywood |
|
Klasik, Modern Dan Megah Ya Jelas Dong Wong Ballroom Hotel Bintang 5 |
|
Lebih Mewah Dari Kapal Mewah Titanic Atau Queen Mary 2, The Riviera Oceania atau Symphony Of The Seas |
|
Dek Atas Memandang Ke Pantai Arabian Gulf |
|
Ada Meriam Seolah Olah Kapal Al-Hashemi Dulunya Perang ..Ah Mosok |
|
Setir Kapal Besar Sekali Emang Bener Bisa Berlayar Semua Dibuat Seperti Kuno |
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar