Bola Indonesia: Hotel Rasa Losmen Di Nepal

Tamu Hotel Umumnya Bertujuan Untuk Mendaki Gunung
Jadi Check In/Out Hanya Bawa Ransel Doang

Di Nepal yang namanya Hotel itu beda dengan negara negara lain. Saya gres mengenali setelah putar putar ke beberapa kota baik di ibukota Kathmandu, Pokhara, Nagarkot maupun Lukla, Ternyata yang namanya Hotel di Nepal itu kalau di Indonesia kira kira setara dengan Losmen. Jarang sekali Hotel sekelas Hotel Bintang 5 aku temukan diseluruh kota di Nepal.

Ada 3 Koper Yang Aneh Sendiri Diantara Ransel
Koper Itu Milik Saya

Makara, saat saya booking online, semua photo ihwal fasilitas hotel tampakbegitu bersih dan indah. Nama nama hotel juga banyak yang sangat terkenal bahkan sudah lama saya mengenal nama nama tersebut selaku Hotel berbintang 5. Sebut saja salah satunya yaitu Four Seasons Hotel, ternyata Four Seasons di kota Pokhara Nepal ini adalah Losmen backpacker yang letaknya mblusuk di kampung dan nggak ada relevansinya sama sekali dengan Four Seasons Hotel di negara lain.

Hotel Four Seasons Palsu
Di Pokhara

Masih banyak lagi nama nama hotel populer yang mirip nama populer hotel bintang 5 tetapi letaknya mblusuk dikampung, diatas ruko, di gang buntu dll. Kenapa mampu dengan mudahnya njiplak nama hotel terkenal untuk digunakan di losmen losmen butut di seluruh kota di Nepal ? Apa nggak takut dituntut oleh pemilik nama yang sebetulnya ?.

Hotel Jampa Ini Di Gang Buntu
Kawasan Thamel Kathmandu

Ternyata. nyaris semua pelancong yang datang ke Nepal itu punya tujuan yang serupa adalah mendaki gunung. Mereka yakni wisatawan yang sering kita sebut sebagai Backpacker. Mereka tidak memerlukan hotel mewah berbintang 5 dengan fasilitas hotel tepat. Mereka cuma perlu kemudahan apa adanya sehari saja untuk antisipasi mendaki gunung dan berjumpa dengan sesama pendaki gunung. Selanjutnya tidurnya di tenda di gunung. Hotel bintang 5 beneran susah lakunya di Nepal.

Ini Deretan Hotel Diatas Ruko Di Thamel
Hotel Backpacker Semua

Para pendaki dan turis turis backpacker inilah yang sesuka hatinya sendiri memberi nama daerah pondokannya. Mungkin biar bergengsi saat ditilpun istri, keluarga atau media televisi di negaranya dikala wawancara live. Biar keren dan bergengsi kalau mampu menyebut nama hotel glamor bintang 5.

'Ma, saya sudah datang di kota Nagarkot, baru saja check in di Hotel Hyatt'

Rumah Disudut Ini Dijadikan Hotel Backpacker
Namanya Suka Suka Yang Nginap
Haloo Ma, Saya Nginap Di Mercure Hotel

'Haloo halooo, maaf bunyi terputus putus. Ini SCTV mampu terperinci didengar, Halooo Kathmandu ?'

'Ya ya, Selamat malam pemirsa di tanah air, perlu aku sampaikan bahwa Team Merah Putih baru saja akhir check in di Hotel Radisson. Malam ini rombongan pendaki akan istirahat dan gres akan mulai pendakian besok pagi kalau cuaca cerah'

Hotel Terbagus Di Kota Pokhara
Hotel Ini Yang Menginap Umumnya Pengusaha Lokal
Pendaki Gunung Jarang Yang Mau Menginap Di Hotel Ini

Makara, kira kira mirip itulah isu gosip di tanah air jika sedang program wawancara live dengan para pendaki gunung di Nepal. Makara jangan terkejut jikalau anda membaca nama losmen yang mirip dengan nama hotel bintang 5 tetapi lokasinya mblusuk di gang gang sempit diantara ruko di pasar, di kampung kampung atau di gang buntu. Ada yang nama hotel ditulis rapi dan ada juga yang ditulis tangan apa adanya diatas papan. Semua ulah para pelancong backpacker untuk 'menghibur diri' supaya keren dan bergengsi saat ditilpun dari tanah airnya.