Kamis, 15 Oktober 2020

Pedagang Kaki Lima Ukraina

Pedagang Kaki Lima Di Lviv Ukraina
Piring Bekas Dengan Motif Tradisional Ukraina

Pedagang Kaki Lima di negara manapun sama saja. Di Netherland, United Kingdom, Kuwait dan negara negara lain pernah saya tuliskan di blog ini alasannya memang aku paling suka mengunjungi pasar, pasar loak dan lapak lapak pedagang kaki lima di pinggir jalan. Semakin mblusuk pasar loak / penjualkaki lima maka akan kian kepincut aku untuk mencarinya. Kali ini saya ajak anda untuk melihat PKL di kota Lviv dan Kiev Ukraina.

Perhatikan Cara Meletakkan Meja Lapaknya
Hampir Separuh Trotoar Dipakai Buat Lapak

Jangan membayangkan bahwa PKL itu cuma ada di Indonesia. Jangan membayangkan juga jikalau 'Bule' itu kerjanya senantiasa kantoran atau berdasi mirip di film film Hollywood. Salah besar bila anda berpikiran seperti itu.  'Bule'pun banyak yang buka lapak jual barang bekas sembarangan di trotoar dan mengganggu pejalan kaki persis sama dengan PKL Indonesia. PKL di negara manapun kelakuannya juga sama saja. Baca link PKL di negara lain dibagian bawah goresan pena ini.

Yang Nggelar Dagangan Beralas Plastik Juga Ada
Tidak Ada Bedanya Dengan Di Indonesia

Lapak PKL butut, kusam dan reot juga bukan milik PKL Indonesia saja. PKL bulepun juga mendorong gerobak untuk memindahkan barang dagangan ke lokasi kawasan berdagang. Kalau akhir berjualan semua barang dimuat kembali dengan gerobak dorongnya, ditutupi terpal plastik kemudian gerobak tersebut dititipkan disuatu tempat yang tersembunyi. Contoh bule menyembunyikan gerobak dorongnya bisa anda baca  pada link ini : Kemana Lapak PKL Covent Garden ?

Tempat Favorit Buka Lapak Juga Sama Dengan Di Indonesia
Dibawah Pohon Yang Teduh

Di kota Lviv maupun Kiev Ukraina terlihat terang bahwa PKL itu cara berjualan dan kelakuannya sama persis dengan di Indonesia. Pagi hari dagangannya diangkut dengan gerobak kemudian digelar begitu saja di trotoar. Nggak peduli apakah pejalan kaki pengguna trotoar akan terusik atau tidak, yang penting dagangan digelar dan mampu berjualan.

Becak Keliling Dari Kampung Ke Kampung Juga Ada
Shampoo Sachet, Kopi, Obat Pusing Semua Digantung

Lapak dagangannyapun juga apa adanya. Ada yang kardus ditumpuk tumpuk dijadikan meja, ada yang bikin meja sendiri dari kayu kayu bekas, ada juga yang bawa meja lipat dan ada juga yang hanya menggelar tikar plastik di trotoar atau meletakkan barang dagangannya di tembok pagar gedung perkantoran / sekolah.


Taruhan Lottere, Ramal Nasib Juga Ada
Di Ukraina

Barang yang dijual bermacam macam. Mulai pakaian baru dan bekas, buku, mainan anak, peralatan rumah tangga dan ada juga kartu tukang ramal sampai lapak uji keberuntungan mirip lottere. Hanya lapak lottere saja yang sukar ditemukan di Indonesia ketika ini. Lapak lainnya semuanya mirip dengan lapak di Indonesia.


CD Bajakan, Video Mesum XXX Dan Majalah Porno
Bekas Juga Ada
Makara, jangan berkecil hati menyaksikan keaneka ragaman Indonesia. Indonesia itu sungguh besar dan jauh lebih lengkap dan ahli semuanya dibanding negara lain. Apa yang ada di negara lain, akan ada juga di Indonesia. Jangan menjadi bangsa yang inferior, pesimis dan selalu menganggap bangsa lain lebih jago, lebih maju dan lebih segalanya. Semua itu omong kosong belaka yang ditanamkan semenjak jaman kolonial hingga ke generasi kini.  Ditahun politik 2019 ini, para politisi juga menyebar informasi bohong semoga bangsa Indonesia tetap inferior, pesimis dan panik. Jangan percaya begitu saja.

Selesai Berdagang Meja Lapak
Akan Disembunyikan Dimana Saja

Lapak Dagangan Terbuat Dari Kayu Bekas Ala Kadarnya
Apabila Kena Tibum Nggak Rugi Besar

Kardus Dijadikan Lapak Dagangan Juga Ada

Tanda Larangan Berdagang Di Trotoar Juga Banyak
Tapi PKL Tetap Saja Berdagang Di Tempat Terlarang

Nggak Punya Lapak Ada Juga Yang
Meletakkan Dagangan Di Tembok

Lapaknya Ringkas Dan Portabel
Lokasinya Di Pusat Kota Yang Sering Ada Tibum


Habis Sudah Trotoar Ketutup Pedagang Kaki Lima


Kwalitas Barang Dagangan Sama Saja Dengan
Baeang PKL Indonesia - Murah Meriah

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar